Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta atau disingkat UIN SUKA, sebagai institusi pendidikan tinggi yang memiliki akreditasi Unggul, terus berkembang dalam memberikan kontribusi signifikan terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Dengan lokasinya yang strategis di Jl. Marsda Adisucipto, Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga telah menjadi pusat pembelajaran yang tidak hanya menekankan pada studi keislaman, tetapi juga mengakomodasi berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Prestasi akreditasi Unggul yang diraih oleh UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2021 dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menandai pengakuan atas komitmen institusi ini terhadap standar tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan pencapaian ini, UIN Sunan Kalijaga menjadi pionir sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang meraih akreditasi Unggul versi BAN-PT, memperkuat posisinya di tingkat nasional.
Transformasi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) pada tahun 2004 menandai perubahan fundamental dalam visi dan misi lembaga. Paradigma Integrasi Interkoneksi yang diadopsi menggambarkan tekad UIN Sunan Kalijaga untuk tidak hanya menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki pemahaman yang dalam terhadap ilmu pengetahuan umum dan filosofi. Dengan demikian, UIN Sunan Kalijaga membuka peluang untuk mendialogkan secara intensif antara realitas sosial, ilmu pengetahuan, dan filosofi, menciptakan lingkungan akademis yang dinamis dan progresif.
Sebagai institusi yang berusia panjang dan memiliki warisan keilmuan, UIN Sunan Kalijaga terus berupaya untuk memajukan masyarakat Muslim dan umumnya. Program studi yang beragam, termasuk tingkat sarjana, magister, dan doktor, mencerminkan komitmen UIN Sunan Kalijaga untuk memberikan pendidikan berkualitas di berbagai tingkat. Dengan tambahan program internasional, UIN Sunan Kalijaga juga berperan dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan global dan memperkuat citra sebagai lembaga pendidikan tinggi yang relevan dan berdaya saing.
Sejarah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
1951 - 1960 merupakan periode rintisan bagi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Pada awal periode ini, Fakultas Agama Universitas Islam Indonesia (UII) dialihkan menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) melalui Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950. Pada 26 September 1951, PTAIN resmi berdiri. Periode ini juga menyaksikan penggabungan antara PTAIN dan ADIA melalui Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1960 pada tanggal 9 Mei 1960, membentuk Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dengan nama Al-Jami'ah al-Islamiyah al-Hukumiyah. Kepemimpinan PTAIN dipegang oleh KHR Moh Adnan (1951-1959) dan Prof. Dr. H. Mukhtar Yahya (1959-1960).
Pada periode 1960 - 1972, IAIN resmi diresmikan pada 24 Agustus 1960, dengan pemisahan antara IAIN pusat di Yogyakarta dan IAIN pusat di Jakarta pada tahun 1963. IAIN Yogyakarta diberi nama IAIN Sunan Kalijaga pada 1 Juli 1965. Selama kepemimpinan Prof. R.H.A. Soenaryo, S.H. (1960-1972), pembangunan fisik kampus termasuk pemindahan ke lokasi baru di Jalan Marsda Adisucipto, Yogyakarta.
Periode 1972 - 1996 menjadi fase peletakan landasan akademik. Dipimpin oleh berbagai pemimpin, termasuk Kolonel Drs. H. Bakri Syahid, Prof. H. Zaini Dahlan, M.A., Prof. Drs. H. A. Muin Umar, dan Prof. Dr. H. Simuh, periode ini melibatkan peningkatan infrastruktur pendidikan, perubahan sistem pendidikan, dan penambahan fakultas.
Selanjutnya, 1996 - 2001 menjadi masa pemantapan akademik dan manajemen di bawah kepemimpinan Prof. Dr. HM. Atho Mudzhar. Fokusnya adalah peningkatan mutu akademik, pembangunan sumber daya manusia, dan peningkatan manajemen. Jumlah dosen dengan gelar tinggi meningkat, dan perubahan sistem pendidikan terjadi menuju sistem semester dan kredit.
Pada 2001 - 2010, IAIN Sunan Kalijaga mengalami transformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga pada tahun 2004. Kepemimpinan Prof. Dr. HM. Amin Abdullah (2001-2005) menandai periode pengembangan kelembagaan, dengan penekanan pada paradigma Integrasi Interkoneksi, menggabungkan ilmu agama dan ilmu umum.
Periode terakhir, 2010 - 2014, di bawah kepemimpinan Prof. Dr. H. Musa Asy’arie, mencerminkan semangat kebersamaan dan kesejahteraan. UIN Sunan Kalijaga mengalami perubahan organisasi berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 2013. Kualitas dosen dan manajemen ditingkatkan, serta orientasi akademik diperkuat. Transformasi ini mendukung visi UIN Sunan Kalijaga sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam yang progresif dan berorientasi pada kesejahteraan.
Foto-foto UIN Jogja Tempo Dulu